Teknik Budidaya Padi
1. Pegolahan Tanah
Pengolahan
tanah yang dilakukan oleh petani yaitu menggunakan hand traktor (traktor
tangan), dimana pengolahan ini diupahkan kepada pemilik hand traktor. Dalam
pengolahan tanah ini ada dua tahapan pekerjaan yang dilakukan, pertama tanah
dibajak dengan menggunakan singkal yang berfungsi untuk membalik tanah dan
dikerjakan dua kali, kemudian pekerjaan selanjutnya dilakukan penggelebekan dua
kali dengan menggunakan rotary untuk menghaluskan dan meratakan tanah yang
sudah dibajak.
Pengolahan
tanah ini dilakukan sambil menunggu bibit bisa dipindahkan atau ditanam
dipersawahan. Pengolahan tanah ini telah selesai dilakukan 3 – 5 hari menjelang
bibit dipindahkan.
2. Persemaian dan
Penanaman
Persemaian
dilaksanakan dilahan masing-masing petani, biasanya sebelum benih disemai
terlebih dahulu dilakukan pemeraman didalam karung goni selama dua hari.
Kemudian baru disemai ditempat yang telah dipersiapkan. Biasanya bibit
dipindahkan setelah berumur 20-25 hari.
Penanaman
padi dilakukan petani dengan cara pindah bibit. Jumlah bibit yang ditanam
berjumlah 2-4 batang bibit perlubangnya dengan kedalaman 3-5 cm dan jarak tanam
20-25 cm. Menurut petani penanaman bibit
yang terlalu banyak dalam satu rumpun akan mengurangi anakan dan mudah
terserang hama dan penyakit.
3. Pemupukan
Hasil
penelitian di lapangan menunjukkan bahwa petani melakukan pemupukan selama satu
kali musim tanam sebanyak dua kali. Pupuk yang digunakan petani yaitu Urea, TSP dan KCl, dengan dosis
masing-masing 120 Kg/Ha, 120 Kg/Ha dan 50 Kg/Ha. Pemupukan pertama dilakukan
sehari sebelum pemindahan bibit dengan pemberian ½ dosis untuk Urea dan TSP sedangkan KCl diberikan
seluruhnya. Pada pemupukan kedua sisa pupuk diberikan seluruhnya yang dilakukan
setelah tanaman berumur 30-45 hari setelah tanam. Pemberian pupuk dilahan padi
dilakukan petani dengan cara disebar dalam keadaan air macak-macak dengan pintu
air pengeluaran tertutup.
4. Pemeliharaan
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan
diketahui bahwa petani melakukan
pemeliharaan dalam usahataninya yaitu penyiangan dan pengendalian hama dan penyakit.
Kegiatan penyiangan dilakukan pada saat tanaman berumur 40-45 hari. Adapun
tujuan dari penyiangan adalah untuk mengurangi persaingan antara tanaman dengan
gulma dalam mendapatkan unsur hara.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila hama menyerang membahayakan tanaman,
dilakukan dengan cara menyemprot tanaman dengan menggunakan hand sprayer.
Adapun insektisida yang digunakan oleh
petani dalam pengendalian hama dan penyakit
tanaman adalah Darmabas, Decis dan
Matador, yaitu untuk membasmi hama
wereng dan walang sangit. Sedangkan herbisida yang digunakan adalah Lindomine
dan Polaris.
5. Pemanenan
Pemanenan dimulai pada saat sebagian dari daun
bendera telah mengering dan malai padi menguning sekitar 85 % dari tanaman
masak atau tanaman berumur 100 – 105 hari setelah tanam. Kerontokan gabah
diukur dengan cara meremas malai dengan tangan, kerontokan gabah 25-30 %, kadar
air antara 22-25 %.
Dalam
melakukan pemanenan keadaan sawah dikeringkan, sedangkan pemanenan dilakukan
dnegan menggunakan sabit. Adapun sistem potong yang dilakukan yaitu sistem
potong bawah yang gunanya untuk mengurangi kehilangan hasil, kemudian hasil
panen tersebut ditempatkan diatas tikar plastik (terpal).
Perontokan dilakukan pada
hari panen dan kemudian segera dilakukan pengeringan dengan cara menjemur
dengan panas matahari. Tempat penjemuran gabah dengan menggunakan atau
memanfaatkan sinar matahari yaitu dijemur di atas tikar jemuran ditempat yang
leluasan menerima sinar matahari, bebas dari gangguan unggas serta binatang
lainnya. Pada saat penjemuran gabah dibolak-balik 1-2 jam sekali, hal ini
dilakukan agar pengeringan gabah merata. Penjemuran gabah memerlukan waktu yang
bevariasi tergantung cuaca dilapangan. Menurut petani pada saat cuaca cerah
penjemuran memerlukan waktu selama 2-3 hari dengan ketebalan hamparan 3-5 cm
dan dilakukan pembalikan sebanyak 4-6 kali. http://harisilmiah.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar